Formasi 2-7-1? Taktik Gila yang Diam-diam Dipakai Klub Elit Eropa!

Dunia sepak bola memang tak pernah kehabisan kejutan. Di tengah formasi-formasi klasik seperti 4-3-3 atau 3-5-2, muncul sebuah skema gila yang belakangan ramai dibicarakan di ruang-ruang taktik klub elit Eropa: formasi 2-7-1!
Seperti Apa Formasi 2-7-1 Bekerja?
Formasi anti-mainstream ini adalah model modifikasi atas pendekatan modern. Lewat dua pemain bertahan, lini tengah penuh, serta satu striker, pola ini memunculkan serangan kontrol bola luar biasa. Kesebelasan dibentuk dalam menekan tim lawan sejak garis depan.
Tim Top Eropa Yang Sudah Menggunakan Formasi Ini
Beberapa tim elit Eropa sudah menerapkan skema ini pada kondisi pertandingan. Sebut saja, RB Leipzig tercatat mengaplikasikan skema ini di beberapa laga, terutama saat lawan bertahan dalam low block. Skuad mereka mengelola posisi sedemikian rupa hingga terbentuk dominasi total.
Kelebihan Menerapkan Formasi 2-7-1
Pola 2-7-1 tak cuma nyeleneh, tapi juga mematikan dalam menyerang. Dengan gelandang bertumpuk, klub bisa mengendalikan lapangan serta melancarkan tekanan tanpa henti. Cukup dua bek, tetap dukungan pressing membuat struktur pertahanan tetap solid.
Kekurangan Dalam Menggunakan Formasi Ini
Kendati terlihat ampuh, pola ini punya risiko berbahaya. Hanya dengan dua bek, barisan bawah menjadi ditembus, apalagi jika tim lawan melancarkan serangan balik. Di samping itu, struktur ini mensyaratkan skuad yang cerdas dan mampu beradaptasi tanpa ragu.
Mengapa Taktik Ini Bisa Populer?
Seiring perkembangan taktik, tim-tim selalu mencari skema tak biasa demi mengatasi tim defensif. Pendekatan nonkonvensional ini digunakan karena tuntutan menghadapi kondisi low block yang dilakukan oleh tim kecil. Dengan banyak pemain di lini tengah, tim memiliki keunggulan posisi dalam mengatur tempo.
Kesimpulan
Taktik unik ini mungkin dianggap nyeleneh di mata awam. Namun, beberapa klub top telah menunjukkan bahwa dengan komposisi pemain tepat, formasi ini sanggup berhasil sesuai rencana.